FOTO

Rabu, 30 November 2016

Program Michael Tjandra Luar biasa

                



   Kemarin tanggal 24-11-2016. Alhamdulilah bisa hadir sebagai salah satu tamu undangan dalam program Michael Tjandra Luar Biasa yang digelar oleh RTV. Dalam acara itu, saya juga bertemu dengan owner angkot pustaka dari bandung. Sebelum acara dimulai, saya ngobrol dengan pemilik angkot Pustaka diluar studio yang bertempat di kampus IBN ( institut Bisnis Nusantara) jalan DI Panjaitan kav 24 bypass Cawang , dekat kebon nanas. Obrolan saya seputar bagaimana kegiatan angkot pustaka di wilayahnya dan bagaimana dia kepikiran untuk bisa menaruh buku-buku di dalam angkotnya.















   Sebenarnya isteri saya yang punya gagasan untuk menaruh buku-buku di angkot, karena dia Pustakawan di sekolah dan memiliki pengalaman menebarkan buku-buku di daerah kami tuturnya. Tidak hanya itu, dia juga menuturkan bahwa dia juga canggung ketika pertama kali angkot pustaka itu membawa buku. Terkait rasa canggung, saya juga mengalami, ketika membawa buku-buku di gerobak jamu timpal saya. Dia juga tidak menyangka jika kegiatannya akhirnya bisa menjadi perhatian banyak media untuk meliputnya.


    Tidak hanya angkot pustaka, dalam acara itu, saya juga ketemu dengan Kang Maman Suherman yang juga diundang untuk jadi salah satu bintang tamu. Dan luar biasa juga karena hadirnya pengurus yayasan 1001 Buku, pengurus One Indonesia dan ketua Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia. Hadir juga dalam acara itu bang Andy dari Penerbit Rose Book. Acara yang dihadiri orang-orang keren seperti merekalah, yang bagi saya sungguh sangat luarbiasa, sesuai dengan taglinnya. 


   Selepas mengobrol dengan pemilik angkot Pustaka, acara dimulai. Seperti biasa seperti acara-acara keren lainnya. Program talkshow membuat saya rada grogi gimana gitu. Tapi Alhamdulilah, saya bisa menguasai demam panggung seperti ini, dalam hati, ahh sudah sering gak boleh gugup. Itulah sedikit cerita dalam acara tersebut, dan acara ditutup dengan seremonial serah terima buku.
      

Kamis, 03 November 2016

SEKOLAH LITERASI GRATIS PONOROGO

  Alhamdulilah, kemarin tanggal 30 Oktober 2016 bisa bergabung bersama mereka dalam satu ruangan. Suasana riuh dan tepuk tangan ketika saya ucapkan ayo beri tepuk tangan. Senang, bisa bertemu beberapa mahasiswa dan dosen yang aktif mengikuti acara sekolah literasi gratis ini dengan seksama. Sekolah yang di inisiasi Oleh Dr. Sutejo, M. Hum ini memang benar-benar keren.





Acara semacam ini, bisa di duplikasi untuk digelar di berbagai daerah. Namun realitanya memang tidaklah mudah. Butuh orang-orang yang kuat seperti dia. Saya hanya bisa berbagi cerita tentang apa yang sudah saya lakukan, seputar literasi dan gerakan sak iki jamane moco. Alhamdulilah acara ini benar-benar lancar, sesuai dengan apa yang diharapkan. Saya hanya bisa ucapkan terimakasih kepada bapak sutejo dan rekan-rekan mahasiswa serta dosen IKIP PGRI PONOROGO.

TERIMAKASIH SALAM LITERASI

   

Rabu, 21 September 2016

LAPAK BACA

Bukan hal gampang
Menebarkan budaya baca, melalui lapak-lapak yang digelar terutama ditempat-tempat publik atau fasum sangat tidaklah gampang. Terutama bagi mereka yang tidak memahami aturan tentang pemakaian dan peruntukan lokasi tersebut. Semisalkan di trotoar atau taman-taman kota.

Hal ini masih berlaku ketat tanpa ada kelonggaran, jika saat itu ada lapak baca yang di usir oknum tentara dan yang disini di usir oknum satpol PP. Sunguh dilema, di satu sisi pemerintah dengan menggunakan data Unesco mengatakan minat baca bangsa kita rendah, bahkan berada diurutan 60 dari 61 negara.

Ohhh tuhan betapa konyolnya budaya baca kita, namun, hati kecil saya masih kurang sepakat, dengan itu semua. Karena diluar sana beratus atau mungkin beribu dan berjuta pengembang budaya baca yang rela mengabdikan waktu, pemikiran dan harta benda mereka untuk meningkatkan budaya baca. Tapi disisi tempat yang lain, sebagaian pengembang budaya baca itu di usir, ohhh kebijakan brengsek apakah ini?.

Mungkin dalam lahan pengembangan budaya baca masih belum ada aktifis yang mumpuni, yang siap pasang dada dihadapan para oknum-oknum berseragam dan mengatas namakan tugas. Mereka berjuang, untuk kecerdasan generasi bangsanya. Bukan sekadar untuk ke eksisan semata atau bahan gaya-gayaan, tapi mereka melakukan itu dengan tulus.

Contoh-contoh itu hanya sebagian problem yang saya dengar, sebenarnya masih banyak masalah yang tidak muncul di permukaan. Dan itu tak kala besarnya, mereka berjuang melawan kebijakan yang tidak berpihak.

Ini bukanlah sekadar budaya baca yang menurut sebagian orang tidak terlalu penting. Seharusnya semua pemangku kebijakan bisa melihat dan menyikapi dengan lebih bijak lagi. Mereka para relawan jangan dibenturkan dan dipersulit dengan birokrasi yang jelimetisasi. Berikan mereka akses kemudahan karena itulah yang jadi suplemen bagi mereka.

Selamat berjuang untuk kawan-kawan pengembang budaya baca dimanapun berada, semoga tuhan memudahkan langkah kita semua.



Stop pembubaran lapak baca

Maaf hanya opini penjual jamu.

Pustaka bergerak merupakan nama baru dalam dunia perbukuan. Nama ini diinisiatori Oleh Nirwan Arsuka, kami menyebutnya bapak pustaka bergerak. Pustaka bergerak menjadi alternatif lain atas penebaran budaya baca di pelosok-pelosok negeri. Ada yang menggunakan kuda, perahu, motor dan ada juga yang hanya berjalan kaki dan memanggulnya.


Pustaka bergerak dijalankan oleh para relawan yang tak kenal lelah dan putus asa. Mereka memiliki semboyan DIMANA BUMI DIPIJAK, DISITULAH KAMI MENGGELAR BACAAN. Mereka menebar budaya baca yang dimana seharusnya ini menjadi tangung jawab pemerintah. Mereka tidak digaji, apalagi mengharap untuk di hormati, tidak, itu masih jauh dari kamus dan pemikiran mereka.

Bergerak berdasarkan naluri dan jiwa mereka, kecil tapi masif dan menyebar. Bagi anda yang tak masuk komunitas ini, atau tak pernah tahu, bagi anda pustaka bergerak hanya di jalankan oleh sedikit orang. tapi perlu anda ketahui gerakan kami, menggurita.

Mungkin anda lebih familier dengan perpustakaan keliling. Tapi bagi kami nama Pustaka bergerak, lebih enak di dengar, dan hal ini juga disepakati oleh ketua YPPI Trini Haryanti bahwa pustaka bergerak adalah pemersatu dua nama yaitu perpustakaan dan taman bacaan.


Gerakan Pustaka bergerak mampu masuk ke gang kecil-kecil bahkan ke desa-desa yang tidak mungkin dijangkau oleh kendaraan roda empat maupun dua. Mereka bisa masuk, mengantarkan bahan bacaan untuk generasi penerus bangsa dan mereka-mereka yang haus akan bacaan. Dan hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perpustakaan keliling seperi mobil-mobil perpustakaan karena lokasi yang tidak terjangkau kendaraan. Pustaka bergerak hadir guna menjawab data lemahnya budaya baca kita.

Namun disisi lain, kegiatan mereka tidaklah selalu lancar, mereka juga punya keterbatasan, akan tetapi semangat mereka mampu membawa bara para pejuang. Inilah yang membuat saya selalu kagum dan takjub pada mereka yang bisa hadir ditengah keterbatasan. jika meminjam istilah dari mbak najwa sihab, mengembangkan budaya baca bukanlah tugas si pemandu kuda atau perahu pustaka, tapi ini adalah tanggung jawab negara dan bersama.


Selasa, 13 September 2016

Fauzi Baim Bersama Kick Andy

   



Kita muda kita peduli, itulah yang menjadi tema utama dalam acara Kick Andy di Upn Yogyakarta kemarin tanggal 9 Sepetember 2016. Dalam acara tersebut kebetulan saya di undang sebagai salah satu narasumber. Alhamdulilah, saya sangat bersyukur dan senang bisa berada diatas panggung bersama nara sumber lainnya Chiki fawzi dan Shaggy Dog.









   
  Sehari sebelum acara dimulai, seperti acara lainnya harus latihan terlebih dahulu atau pengarahan seputar tempat duduk dan prosesi acara. Ini tidak hanya berlaku bagi saya, tapi juga berlaku bagi narasumber lainnya. Mereka sungguh tampak semangat dalam melantunkan lagu-lagunya, kebetulan mereka berdua adalah penyanyi.


Dag dig dug sudahlah pasti, pas prosesi latihan motor yang biasa aku gunakan untuk jualan, lengkap dengan gerobak jamunya harus naik diatas panggung. Dengan sedikit tanjakan kutancapkan gas dan berulang kali turun naik panggung. Ini hanya untuk memperlancar supaya besoknya bisa langsung naik tanpa ada kendala. Cemas sudahlah pasti, karena saat latihan yang kedua, speda motorku hampir jatuh. Ohhh tuhan  betapa malunya besok kalau sampai pas diliahatin banyak orang, jatuh diatas panggung. Masih tetap latihan berulang-ulang hingga benar-benar yakin esok pasti bisa naik diatas panggung.




   

Setelah latihan naik diatas panggung dengan motor, disambung dengan cek suara. Ternyata ribet juga. Maklumlah ini baru pengalaman pertama tampil diacara yang super. Dan latihan ini, ternyata tidaklah sebentar karena butuh waktu sekitar dua jam, dimana masing-masing pemateri harus bisa mendengar suara yang lainnya.



Jum'at 9 September 2016 acara Kick andy telah ramai pengunjung. Kulihat dari belakang kelambu hitam yang menjadi penutup antara audien dan para pemateri telah banyak bangku yang sudah terisi. Cemas dan senang bercampur jadi satu. Betapa tidak, bisa berdiri dipangung yang cukup megah ini, tapi cemasnya bagaimana nanti ketika naik, sementara motorku menanggung beban sekitar 50 kg jamu.

Ahh sudahlah santai saja, anggap ini dunia glamor yang dimana kita menjual kesenangan dan menyenangkan publik. Santai dan kutenangkan segala kegugupanku. Greng-greng greng suara sepeda motorku dari balik kelambu, dan kameramen menyoroti dari belakang gerobak jamuku. 



Melesat menuju atas panggung seperti laiknya anak panah yang di lepaskan oleh empunya. Alhamdulilah jamu dan diriku mendarat  diatas pangung dengan aman. Mataku terbelalak melihat audiens yang entah berapa jumlahnya. Kutenangkan jantung yang berdebar-debar, kucoba menguasai diriku diatas pangung agar tidak kelihatan grogi dan culun. Santai rileks dan kujawab semua pertanyaan bang andy dengan sedikit bercanda. Alhamdulilah, bang andy memberikan apresiasi dengan memberikan uang sebesar 25 juta yang di sponsori oleh salah satu perusahaan cat. Alhamdulilah, acara selesai dan diriku sudah bisa santai. 
#SALAMINSPIRASI

   

     

Daftar sekarang untuk mewujudkan kepedulian anda

Minggu, 28 Agustus 2016

Gerakan nasional literasi bangsa



Alhamdulilah, kemarin Minggu 28 agustus 2016 bisa berdiri dan belajar banyak kepada mereka siswa siswi di SD MUHAMMADIYAH 6 SURABAYA. Dalam kesempatan itu, banyak ilmu yang saya dapatkan. Literasi semakin hari, semakin berkembang. dari yang awalnya hanya seputar dunia baca, kini mengarah kepada dunia tulis dan teknologi.



   Acara yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Balai Bahasa Jawa Timur, dengan di dukung oleh BPMTV. Dalam acara ini, kebetulan saya diundang untuk mengisi acara. Adapun materi yang saya sampaikan, masih sama seperti di sekolah-sekolah sebelumnya yaitu seputaran budaya baca dan tulis semenjak usia dini.

    Dalam acara ini, saya melihat banyak calon-calon generasi hebat. Mereka begitu bersemangat untuk belajar dan mendengarkan dengan seksama dan suasana aktif seperti ini, belum pernah saya rasakan di sekolah-sekolah sebelumnya. Ketika saya memberikan pertanyaan, mereka berebut untuk menjawabnya, dan begitupun ketika saya mempersilahkan mereka untuk maju dan menceritakan tentang perpustakaan disekolahnya, mereka berebut hingga saya bingung harus pilih yang mana. Ini merupakan suasana aktif yang keren menurut saya.

   Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 dan selesei pukul 11 30, serasa masih kurang jika melihat antusias mereka. Sungguh serasa saya bertemu dengan anak-anak yang tepat dan ini bibit unggul harus dikawal terus. Andaikan saja, dikota-kota lain digelar acara serupa khususnya daerah-daerah tertinggal, niscaya penyebaran ilmu literasi akan tampak besar manfaatnya secara menyeluruh. Semoga dikota-kota lain, bisa demikian 
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak, dan adik-adik semua. Semangat dan teruslah belajar.
Ingat esok pasti lebih indah dan teruslah berkarya.

Sabtu, 20 Agustus 2016

penjual jamu ini terima anugrah nugra jasadarma pustaloka 2016

    Peringatan HUT Proklamasi ke-71 Kemerdekaan RI tahun 2016 ini merupakan kado manis bagi Muhammad Fauzi atau yang akrabnya lebih sering dipanggil Fauzi Baim. Pasalnya, hal ini bersamaan dengan diraihnya penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka tahun 2016 dengan kategori Tokoh masyarakat yang peduli terhadap pengembangan perpustakaan dan kegemaran membaca dari Perpustakaan Nasional RI.


    Seperti yang tertulis sebelumnya Muhammad fauzi juga menjadi juara satu dalam event yang digelar oleh gramedia. Fauzi menuturkan, bulan ini adalah bulan kemerdekaan baginya, dua penghargaan diraihnya dalam satu bulan. Adapun penyerahan penghargaan Nugra jasadarma pustaloka diserahkan pada Selasa, 16 Agustus 2016 pukul 18.30 Wib di Balai Kartini – Jakarta Pusat. 
    Nugra Jasadarma Pustaloka merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan Perpustakaan Nasional kepada pihak-pihak yang dinilai telah berkontribusi besar bagi pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerahnya. Diantaranya adalah kategori koleksi deposit terbaik, bercerita tingkat SD/MI nasional, Pustakawan berprestasi tingkat nasional, perpustakaan umum kabupaten/kota terbaik nasional. Kategori media, kategori masyarakat, tokoh masyarakat dan lifetime achievement.


    Lelaki yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual jamu ini, merasa sangat beruntung bisa mendapatkan anugrah ini. Karena sebelumnya Fauzi tidak pernah menyangka jika bisa mendapatkan anugrah dari perpusnas. Mengingat  profesinya hanya sebagai penjual jamu keliling dan membawa puluhan buku untuk dijajakan gratis dimasyarakat sekitar daerahnya. Memang lelaki ini layak untuk di apresiasi, betapa tidak, diluar aktifitasnya berjualan jamu. Di rumahnya Fauzi juga mendirikan Perpustakaan, Tpq, dan sekolah Paud, Tk dan Sd Islam gratis untuk siapapun yang mau memanfaatkan program yang digagasnya.

    Perpustakaan yang digagasnya semenjak tahun 2011 dan diresmikan oleh kepala kantor Perpustakaan Dan Arsip kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 ini telah menciptakan berbagai macam inovasi yang memberikan kemanfaatan nyata bagi masyarakat. Adapun program yang menjadi andalan Fauzi yaitu BMWK atau buku masuk warung kopi dan STABATU stasiun baca tulis. Harapannya dua program andalan ini bisa meningkatkan literasi di masyarakat sidoarjo pungkasnya.
    Adapun apresiasi yang didapat Fauzi dari kabupaten sidoarjo yaitu menjadi pemenang juara satu untuk kategori perpustakaan desa terbaik thn 2015. Untuk kegiatannya selama ini Fauzi selalu mensinergikan program perpustakaan yang dikelolanya dengan pemerintah setempat yaitu kepala kantor perpustakaan dan arsip kabupaten Sidoarjo juga berbagai pihak yang mau terlibat dalam peningkatan budaya baca.
Fauzi berharap anugrah ini bisa menjadi pintu awal guna melebarkan sayap yang bisa membentuk jaringan dengan belbagai pihak yang lebih luas lagi. 

Minggu, 14 Agustus 2016

Pemenang gramedia reading competition 2016


   Alhamdulilah, sungguh merupakan keberkahan atas doa dan dukungan rekan-rekan semua. Saya bisa menjadi juara satu untuk regional jawa timur bali lombok dan banjar masin. Presentasi yang bertempat di gedung balai pemuda surabaya tgl 13 agustus 2016, merupakan momen yang begitu mendebarkan bagi saya, maklumlah para peserta yang lain merupakan pejuang literasi yang cukup keren.



    Kondisi tubuh yang kurang sehat, karena batuk dan pilek membuat saya serasa kurang nyaman. Tapi alhamdulilah ketika titik akhir disampaikannya pemenang, saya menjadi juara satu. Ini merupakan salah satu lomba tingkat nasional kedua yang saya menangi. Karena thn 2014 saya juga menang di event yang di adakan oleh Tata Motors, perusahaan asal India.

    Terimakasih untuk gramedia yang dilanjutkan dengan kunjungan timnya ke perpustakaan kami guna serah terima hadiah berupa buku-buku yang cukup banyak pada tgl 14 Agustus 2016. Sungguh saya serasa mimpi dibuatnya. Saya selaku pribadi dan segenap pengurus yayasan Bustanul Hikmah mengucapkan terimakasih.

Hormat saya

MUHAMMAD FAUZI

Minggu, 31 Juli 2016

Nonton bareng di perpustakaan taman ilmu masyarakat

  
Dengan berkembangnya zaman, cita-cita dan karakter tidak bisa lagi hanya di dengungkan dengan dongengan menjelang  tidur. Karena generasi kita saat ini generasi gadget, dan secara tidak langsung kita sebagai orang dewasa yang telah mencemari anak-anak kita dengan teknologi yang dimana mereka semua masih belum siap. Dan ketidaksiapan ini, apabila terus berlanjut maka tidak menutup kemungkinan mereka hanya bermain dan bermain pada kehidupan ilusi, yaitu game dan dunia maya.

  Oleh sebab melihat fenomena ini, menonton film bisa dijadikan salah satu alternatif lain guna membentuk karakter dan keinginan anak akan cita-citanya. Adapun cara ini bisa dijadikan alternatif yang efektif karena semakin sering anak-anak melihat film-film motifasi atau kisah-kisah kepahlawanan, maka dengan demikian di dalam otak mereka akan tersimpan bagaimana sifat para pahlawan atau orang-orang yang menginspirasi.

   Jika anda ragu, saya sarankan melakukan riset kecil pada anak usia 2-6 yang sudah terbiasa melihat tontonan televisi atau film kartun, coba amati tingkah laku mereka, apakah menirukan tokoh yang mereka lihat? jika iya, ini sudah tanda bahwa mereka sudah termotifasi oleh tokoh yang sering mereka lihat. Lalu lakukan riset kecil lagi, tanyakan apa cita-cita mereka. Mungkin anda akan heran jika yang muncul atau mereka ucapkan adalah ingin seperti ultramen, upin dan ipin atau aktor kartun lainnya.

   Kejadian diatas, tentunya menjadi pelajaran penting bagi kita, betapa besar pengaruh film kepada kehidupan anak-anak kita. Oleh sebab itulah menonton film motifasi bisa menjadi alternatif yang sangat baik untuk sibuah hati anda. Adapun pengarahan atau film-film yang ditampilkan adalah film-film yang sangat layak ditonton dan sesuai dengan keinginan anda.

    Hemat saran saya jika anda memiliki televisi dirumah, alangkah lebih baiknya lagi anda mulai menyaring mana tontonan yang layak ditonton oleh anak-anak kita. Jadi peran orang tua diharapkan sangat berperan aktif dalam pembentukan karakter dirumahnya.

Selasa, 19 Juli 2016

MPLS DI SMAN3 SIDOARJO

Bertepatan dengan masuknya siswa baru, sekolah-sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo dalam MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau yang dulu lebih dikenal dengan MOS (Masa Orientasi Sekolah) sebaiknya diisi dengan kegiatan, gerakan membaca buku.

Pasalnya, kondisi masyarakat sekarang ini sudah sangat minim sekali berminat untuk membaca buku, apalagi ‘serangan’ IT atau game-game di HP sudah menjalar ke seluruh lapisan masyarakat, orang tua, remaja hingga anak-anak sekolah. Itulah harapan Muhammad Fauzi selaku penggerak Literasi Perpustakaan Kab Sidoarjo saat menjadi narasumber MPLS SMAN 3 Sidoarjo, Selasa (19/7) kemarin.


Pendiri Perpustakaan Taman Ilmu ini sangat prihatin dengan kondisi masyarakat yang sulit untuk minat membaca. Padahal berbagai instansi pemerintah maupun swasta sudah sering melakukan gerakan, melakukan sosialiasi betapa pentingnya membaca. ”Bahkan saya sendiri terus keliling menjajakan jamu sambil membawa buku, agar bisa dibaca oleh para pelanggan jamu walaupun hanya 10 menit hingga 20 menit saja,” katanya.

Sementara itu, pengelola Perpustakaan Sekolah SMAN 3 Sidoarjo, Yanti Kustanti mengaku kondisi pembaca buku di sekolah memang sangat minim, jika dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa yang mencapai sekitar 1.000 siswa lebih. Tetapi jumlah peminat baca buku di perpustakaan sekolah per hari hanya sekitar 150 anak.

Padahal, sekolah sudah menyediakan seluruh fasilitas kebutuhan-kebutuhannya, mulai dari jumlah buku koleksi yang sudah mencapai sekitar 20 ribu exemplar. Termasuk fasilatias Wi Fi serta memenuhi kebutuhan anak-anak. ”Jadi, jika ada anak-anak meminta buku yang dibutuhkan, kami langsung mengajukan anggaran untuk dibelikan. Pihak sekolahan juga sangat mendukung sekali,” jelas Yanti Kustanti.
Maka dalam kesempatan MPLS kali ini kami menggandeng Muhammad Fauzi sebagai penggerak literasi di Sidoarjo, untuk memberi semangan anak-anak agar senang ke perpustakaan untuk membaca buku. ”Kegiatan ini diharapkan anak-anak lebih senang membaca buku. Eman sekali, sekolah mendukung kebutuhan perpustkaan, tetapi anak-anaknya malas membaca buku,” katanya.
Selain menghadirkan penggerak literasi perpustkaan, di SMAN 3 juga ada tim penggeraknya sendiri, yakni ‘Duta Baca SMAN 3 Sidoarjo’. Mereka adalah Alifia Rachmawati Kelas XII Bahasa, Putri Septilia Kelas XII IPA 3 serta Ray Ayuning Galuh Salsabilah Kelas XI Bahasa, yang ikut memberikan semangat kepada 400 peserta MPLS agar murid-murid baru bergerak, sering hadir di perpustakaan untuk senang membaca buku.
Menurutnya, membaca buku sangat banyak sekali keuntungannya, bisa menambah ilmu tentang pendidikan sekolah maupun ilmu pengetahun umum. ”Selain itu juga untuk menambah teman, tentunya teman-teman untuk belajar bersama. Saya sendiri juga tidak menyangka kalau terpilih jadi Duta Baca SMAN 3 Sidoarjo,” ujar putri Septilia usai memotivasi siswa baru.
sumber: birawa
Copyright © 2015 Fauzi Sidoarjo